Rabu, 16 November 2016

Pengalaman menginap di Dorm wanita di Hongkong


Sebagai muslimah yang baik (menurut gue sendiri), kenyamanan beribadah adalah hal utama yang jadi pertimbangan untuk memilih akomodasi ketika travelling. Dan 5 bulan sebelum hari H, akhirnya saya memutuskan memilih menginap di area Tsim Tsha Sui, mengingat tempatnya yang dekat dengan masjid besar di Hongkong.
Dengan pertimbangan budget, karena sebagai Backpacker sejati saya nggak mau rugi (teteuup) saya pun memilih kamar Dorm khusus Female yang berisi 6 orang di dalam. Ketika pertama kali tiba di hostel, jangan ditanya karena sempitnya cukup bikin menganga, tapi ini bisa dimaklumi mengingat betapa mahalnya lahan di hongkong.

Saya pun sekamar dengan orang berbagai Negara yang rata rata berasal dari cina daratan dan orang korea, yang lucunya rata rata kita semua berusaha Ja’im dan tidak  mau mengganggu satu sama lain di dalam kamar, jadilah kita seperti maling sandal yang menyelinap dan bergerak sesenyap mungkin, bahkan kalau mau ngorok pun harus silent mode :D

Yang paling bikin keki dari kamar sempit yang full berisi manusia adalah, Bau napas, iyaa bau napas, yang entah ini bau napas siapa dan semoga bukan saya yang dituduh karena cukup bisa mencoreng nama bangsa. (karena hanya saya sendiri yang berasal dari Indonesia, dan kulitnya paling gosong sendiri, jadi mencolok). Yah paling tidak ada AC yang cukup menetralisir bau yang tidak saya mengerti, dan selimutnya cukup hangat yang membuat saya tertidur pulas walaupun diluar hujan deras dan dingin.



Hal menyenangkan tinggal di hostel adalah bertemu backpacker- backpacker sedunia yang asyik luar biasa, mendenger cerita travelling mereka sungguh menginspirasi dan bikin ngiri. Kalau kita solo travelling, sangat mungkin kita bisa bergabung dengan solo traveler lain.

Apabila kalian Solo Traveller dengan budget ketat dan ogah rugi, kamar Dorm adalah pilihan terbaik untuk menginap di hongkong, harganya bervariasi mulai dari 250ribuan ke atas, kalo kalian ber grup travelling saya sarankan sebaiknya menyewa apartment di Airbnb dengan sharing cost pastinya bisa mendapatkan harga yang pas dan cukup nyaman. Apabila kalian punya budget lebih, nggak usah mikir, mending nginep di hotel aja, tapi satu hal yang pasti : jangan berekspektasi mendapatkan kamar yang luas karena Lahan di hongkong sangat mahal, kecuali kalau kalian menginap di the peninsula yang konon semalem harganya belasan juta T_T, hanya numpang lewat disana saja sudah membuatku bahagia,

Untuk area menginap sebenarnya tergantung itinerary kalian, saya memilih di area tsim tsa tshui karena dekat dengan masjid dan dekat dengan avenue of the star dan Symphony of lights di hongkong, jadi bisa nonton tiap malam. Dan jangan khawatir bila kalian solo travelling di hongkong karena Negara ini cukup aman dan moda trasportasinya juga sangat lengkap.



Dan sangat saya sarankan untuk membeli kartu octopus yang sangat sangat berguna ketika kalian di hongkong, karena bisa dipakai untuk membayar tiket kereta, bis dll bahkan bisa belanja di mini market tanpa antri dan pusing ngitung duit kembalian, kartu ini bisa dibeli di bandara ketika kalian tiba dan deposit bisa diambil jika kartunya dikembalikan.


Satu lagi yang harus kalian perhatikan saudara-saudara, toilet di hongkong berjenis kering dan tidak ada air buat cebok, karena mereka terbiasa cebok dengan tissue, adalah kabar buruk bagi kita orang Indonesia yang suka risih bila buang air tanpa air. saran saya bawa tissue basah yang banyak. However, di masjid tsim tsa tshui bisa ditemukan toilet jongkok dan ada air buat membasuh. yeayyy...

Happy travelling :)

0 komentar:

Posting Komentar