ITINERARY HONGKONG 6 DAYS 5 NIGHTS DAN TOTAL ESTIMASI BIAYA

Ini adalah contoh itinerary perjalanan saya selama berada di hongkong tanggal 12-maret – 17 maret 2016

Bali rasa thailand, Nusa penida 2 days 1 night (part 1)

Rasa ketertarikan kami akan penida itu muncul ketika saya tidak sengaja nemu foto laki-laki sedang selfie di Pantai Atuh

Bali Rasa Thailand : Nusa Penida 2 Days 1 night (part2)

Ini adalah lanjutan dari tulisan saya sebelumnya yang menceritakan perjalanan saya dan teman teman ke Nusa Penida

Bosan ke pantai? ke sawah yuk!

Tegalalang ini letaknya di Ubud, kira kira butuh waktu sekitar 90 menit naik motor dari daerah Denpasar dan sekitarnya.

Pengalaman menginap di Dorm wanita di Hongkong

Dengan pertimbangan budget, karena sebagai Backpacker sejati saya nggak mau rugi (teteuup) saya pun memilih kamar Dorm khusus Female yang berisi 6 orang di dalam.

Jumat, 30 Desember 2016

Jalan-Jalan ke Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan

Kalau kalian pernah berlibur ke Bali sungguh belum lengkap jika kalian belum sampai menyebrang ke Nusa Lembongan dan Nusa Penida. Sebagai penghuni pulau Bali, saya sungguh beruntung karena kapan pun bisa berangkat (tapi teteeeep, tergantung waktu dan modal). Cara menuju Pulau ini bisa melalui pantai sanur. Di pantai sanur kalian bisa menemui banyak boat yang melayani penyebrangan ke Nusa Penida dan Nusa Lembongan. Harga One way bagi wisatawan Lokal adalah kisaran IDR 75.000, kok mahal? 10.000 boleh? boleh kok! tapi turun ditengah jalan, sisanya lanjut renang sendiri. :D

tempat kami berlabuh, Jungut Batu Nusa Lembongan


Harga yang dipajang oleh pihak Boat rata-rata harga untuk wisatawan asing, saran saya lebih baik kalian datang sepagi mungkin dan survey kecil-kecilan disana untuk menego harga, semakin siang kalian datang semakin sedikit pilihan boat yang ada, semakin sedikit pilihan boat maka harga yang didapat juga kurang memuaskan. selain itu bila kalian datang terlalu siang maka waktu jalan-jalan dilembongan akan lebih sedikit dan hawanya pun semakin panas, karena Nusa Lembongan cukup gersang.

Setelah turun dari Boat, banyak yang mengerubuti kami, bukan karena mau minta tanda tangan tapi karena mau nawarin motor. Harga sewa motor disini tergantung seberapa pintar kalian Nego, tapi rata-rata kisaran 50.000-100.000 sehari include bensin. Jangan berharap ada angkot, dokar dan sejenisnya, mau tidak mau kalian harus menyewa motor untuk bisa menjelajahi pulau ini. Uniknya di pulau ini rata-rata sepeda motor tidak ada plat nomornya tanpa takut kena tilang karena disini nggak ada polantas. dan untungnya Jalan di Nusa Lembongan rata-rata masih oke, beda dengan kakaknya si Nusa Penida.

trio sulung in action

Terhitung sudah 2 kali saya ke pulau ini, kunjungan pertama hanya sehari tanpa menginap dengan daerah jelajah Nusa Lembongan dan ceningan. Kunjungan kedua kalinya saya menginap 1 malam dengan daerah jelajah hanya sebatas Nusa Lembongan karena waktu itu bertepatan dengan Upacara besar di Pura, sehingga akses jalan menuju ke nusa ceningan ditutup, kami sempat memakai jalan alternative yakni lewat pantai, dan jalannya benar-benar pasir pantai (yaiyalah, masak sawah), sampai motor kami stuck dijalan, bahkan bule-bule dibelakang kami saja kasian dan ikut mengangkat dan mendorong motor kami, Karena rasa kasian kami terhadap mas-mas bule yang mendorong motor kami (alasan, padahal ngeri sama jalannya) jadilah kami balik ke arah nusa lembongan. Untungnya saya sudah pernah ke Nusa ceningan, hehehe... jadilah teman teman saya yang lain hanya bisa menelan ludah mendengar cerita saya tentang nusa ceningan.

1. Jembatan Kuning (Yellow Bridge)

Dari Nusa Lembongan menuju Nusa Ceningan kalian akan melewati jembatan yang satu ini. Jembatan ini adalah salah satu spot yang paling laris untuk berfoto.




2. Nusa Ceningan

Nusa Ceningan ini adalah pulau yang paling kecil diantara Trio Nusa (Nusa Penida, Nusa Lembongan, Nusa Ceningan) jadi untuk menjelajahi Nusa Ceningan tidak dibutuhkan waktu yang lama.

lupa nama tempatnya. yang pasti tempatnya kece.
Di dekat kami banyak bule yang Jump Cliff lalu renang renang cantik dibawah
Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan ini memang surganya orang yang suka snorkelling, Diving, dan Jump Cliff. Apalah saya yang tidak bisa berenang dan malas nyebur ke air karena tidak suka basah dan ribet dengan atribut. Jadilah saya hanya melongo ngeliat bule yang santai banget terjun dari tebing, tapi ingat! jangan sembarangan loncat dari tebing ya, bahaya! ada spotnya sendiri.

Banyak spot yang bisa kalian jelajahi di Nusa Lembongan. Kami sempat melihat ada Underground House saat perjalanan ke Dream beach, karena tempatnya cukup sepi kami pun melanjutkan perjalanan. tips bagi yang ingin mampir ke underground house, kalau kalian wanita sebaiknya jangan sendirian karena spotnya lumayan sepi.

3. Dream Beach, Nusa Lembongan
Lanjut perjalanan kami pun menuju Dream Beach. Dream beach ini sukses bikin kami baper dan susah move on karena kecantikannya. Ada beberapa cara menikmati keindahan di pantai Dream beach yakni:
Cara 1 : Luxury ala bule banyak duit, nongkrong cantik di Cafe, menikmati minuman sambil renang di Pool, jadi kalian bisa menikmati keindahan dream beach dari pool atas.
Cara 2 : Hemat bermartabat,  Langsung turun ke beach, duduk di pasir pantai. Whatever we are backpacker!
Cara 3 : Korban Instagram kepepet , naik ke cafee, photo-photo cantik, ngeliat menu lalu pura-pura nerima telpon / hilang ingatan/ ketinggalan dompet lalu keluar cafe dan turun ke pantai.

Pemandangan dari atas
pemandangan dari bawah

4. Devil Tears

Dengan berat hati, kami pun mesti pisah dari dream beach, kira-kira 100 meteran sampailah kami di devil tears. Pemandangan yang nampak adalah pemandangan dari atas tebing dengan sapuan ombak yang memuncratkan air sampai ke atas tebing. bagi yang suka basah basahan, silahkan mendekat.

menanti ombak datang bagaikan menanti jodoh, musti sabar.
demi existensi, pantang pulang sebelum petang

Setelah seharian kami keluyuran, tibalah saatnya kami pulang ke penginapan. Kami menginap di Tarci Guest house, tidak jauh dari tempat kami bersandar. Harga per malam yang kita dapatkan adalah IDR 400.000 sudah include extra bed (karena kami bertiga), sarapan dan wifi. Menurut kami, harganya sudah cukup oke. Kami booking online lewat situs agoda.

pict from pegipegi.com
Yang asyik dari penginapan ini adalah restaurantnya yang berada didepan pantai pas. Jadilah kami Dinner romantis didepan pantai (sayangnya kami jomblo semua). Setelah kami dinner lalu kami pun minta air panas, biasa buat bikin pop mie (perut lokal memang nggak bisa bohong) yang aromanya sampe bikin mas bule sebelah kamar noleh saat lewat. :D. Walaupun harganya terbilang terjangkau menurut kami, anehnya cuman kami saja satu-satunya lokal disana. Bahkan ada yang nyeletuk saat kami mau sarapan, Itu si lokal mau sarapan.

sarapan didepan pantai, sayang pantainya nggak keliatan.

Setelah sarapan, jam 10.30 pagi kita langsung cek out, mengembalikan motor dan menunggu boat yang berangkat sekitar pukul 11 pagi.

Tips bagi yang ingin ke Nusa Lembongan dan Ceningan:

  1. Kalau kalian takut dengan goncangan di speed boat sebaiknya pilih keberangkatan pagi / siang, karena semakin sore ombaknya semakin besar. Dan pilihlah tempat duduk di tengah, karena paling depan goncangannya paling keras.
  2. Persiapkan uang cash secukupnya karena sangat susah menemukan atm di nusa lembongan.

Finally selamat berpetualang ke Nusa Lembongan,

Happy Travelling





Jumat, 23 Desember 2016

Apakah Travelling itu buang-buang uang?

Tidak jarang saya terima nasehat dari keluarga ataupun orang terdekat saya agar saya jangan terlalu sering bepergian dan jangan boros. Kalau mau jalan-jalan itu umrah sekalian! begitulah pendapat Ibu saya saat mendengar racauan saya saat menemukan tiket promo ke Jepang. Kalau saya disuruh memilih antara umrah atau ke Jepang maka jelas saya akan memilih keduanya! (dasar Maruk :D). Sesuai prinsip saya, kalau bisa memilih keduanya kenapa harus salah satunya?

momiji in Japan. pict taken from Google.com

Saya terlahir dari keluarga yang berkarakter pekerja keras dan tidak suka bepergian karena dianggap buang buang uang. Dan ketika orang tua saya melihat bagaimana antusiasnya saya untuk Travelling, orang tua saya lantas bertanya, sebenarnya kamu ini mirip siapa? Untung nggak tanya, kamu ini sebenernya anak siapa? ketukar di rumahnya sakit ya? :P. kalau prinsip orang barat bilang Time is Money kalau menurut saya Time is more than Money.

Dengan waktu kamu bisa menghasilkan dan mengumpulkan uang, tapi sebanyak apapun uangmu tidak akan mampu membeli sedetikpun waktumu yang baru saja terlewati. Tapi bukan lantas kita harus menghambur-hamburkan uang buat sesuatu yg nggak penting! NO WAY! hanya semata-mata kita harus menghargai waktu dan moment yang kita miliki sekecil apapun itu. Dengan Travelling lah perasaan enjoy the moment itu hadir.

crystal bay Nusa penida


Dulu saya sama sekali tidak berfikir saya akan merasakan yang namanya Travelling selain ke kampung halaman saya sendiri. Saya ingat sekali ketika salah satu kenalan bilang "Mba, main-main ya ke Malang?" saya hanya bisa membalas dengan senyum basa-basi sambil berfikir dalam hati "apa mungkin??". Ternyata itu terjadi, dan saya sendiri tidak menyangka suatu saat akan pergi kesana. thanks to Low Cost Airlines yang akhirnya membuat harapan itu menjadi mungkin.

Saya ingat betul bagaimana rasanya pertama kali rasanya naik pesawat terbang. Takut tapi excited, pertama kali menjejakkan kaki di bandara kota lain saya merasakan euforia di kepala, Kagum karena dengan sekejap saya sudah berada di tempat lain. Jangan ditanya bagaimana reaksi saya? Norak-norak lucu, rasanya kalau bisa saya nggak mau mengerjapkan mata sedetikpun supaya pemandangan 'tempat asing ini' tidak terpotong sedikitpun dari ingatan saya.



Pernah sesekali saya merasa de ja vu ketika menginjakkan kaki di suatu tempat. kayak pernah liat tempat ini sebelumnya, dan somehow seperti pernah ada di mimpi saya. Dan saya merasa ajaib ketika mendapati dirinya saya nyasar dan berputar putar di Henessy Road (Hongkong) tempat shooting Film Hongkong yang beberapa bulan lalu saya tonton (Crossing Henessy Road). nyasar kok bangga :D

dulu saya pernah nyasar disini. pict from google

Tentu saja kesialan ataupun peristiwa menyeramkan pernah terjadi selama Travelling. Tetapi entah mengapa saya juga merasakan keajaiban dan pertolongan Tuhan didalam Travelling itu sendiri. Saya ingat bagaimana nekatnya saya, walaupun resmi jadi pengangguran justru malah beli tiket PP ke Hongkong, 'bekelnya darimana? pesen hotelnya uang darimana?' begitu protes saya dalam hati, tapi siapa sangka saya justru diterima kerja disaat yang tepat setelah hopeless nganggur berbulan bulan, dan saat ke Nusa penida pun sebenarnya saya hampir tidak dapat bekal, tapi rejeki tidak disangka sangka justru datang 3 hari sebelum keberangkatan.

Tulisan ini bukan bertujuan memprovokasi orang untuk lantas pergi tanpa persiapan. Misalnya nekat ke Singapore cuman bawa selembar uang senilai 100.000 tok, bahkan belum booking hotel sebelumnya, ini sih Gila namanya (kecuali urat malu sudah putus dan nekat ngamen di sana :D). Travelling jelas butuh persiapan baik fisik, uang dan mental, hanya saja saya ingin menunjukkan bahwa harapan itu ada selama kita berkeinginan. Dimana ada kemauan disitulah ada jalan.

Akhir kata, tulisan ini lebih ditujukan kepada diri sendiri (alias selfnote). Tidak ada maksud dan tujuan tertentu, bukan juga alibi dari pertanyaan "kenapa belom nikah nikah juga, lhoo?? :D" dan kesimpulannya, Apakah Travelling itu buang-buang uang? Jawabannya kembali ke pribadi kalian masing-masing. kalau pendapat saya, saya memang mengeluarkan sejumlah uang tapi melihat apa yang saya dapatkan (kenangan, pengalaman, ilmu baru, nilai baru, teman baru). rasanya uang yg saya keluarkan sama sekali tidak sia sia.

happy travelling
:)

Kamis, 15 Desember 2016

Bali Rasa Thailand : Nusa Penida 2 Days 1 night (part2)

Ini adalah lanjutan dari tulisan saya sebelumnya yang menceritakan perjalanan saya dan teman teman ke Nusa Penida (nusa penida part 1). Sesuai anjuran dari Owner The mel, di hari ke dua, kami melanjutkan ke Nusa Penida bagian timur. Kalau kemarin kami disuguhkan jalan terjal nan berbatu seperti kisah perjuangan kami. kali ini medannya terlihat sedikit lebih mulus tapi tidak kalah menegangkan dari sebelumnya. Mas-mas driver kami pun ternyata beda dengan kemarin, kali ini orangnya pendiam, diam diam suka tancap gas maksudnya. ditambah lagi dengan jalan yang menukik dan berliku tajam membuat perasaan jadi ngeri-ngeri sedap. ngeri ngeliat depan tapi sedap ngeliat pemandangan dari atas bukit.

Pulau Seribu & Rumah Pohon

Walaupun jalan yang sebelumnya kami lewati tampak sedikit mulus, tapi saat akan memasuki wilayah Pulau seribu & Pantai Atuh, lagi-lagi jalannya extreme, berliku, masuknya lumayan sempit buat mobil, tidak beraspal dan menukik cukup tajam. Bahkan di tanjakan yang cukup extreme, mobil yang kami tumpangi berulangkali mati karena tidak kuat menahan beban dan kami terpaksa turun dari mobil saat ditanjakan. (apa iya kami seberat itu? :D)

Pulau Seribu Nusa Penida

Di pulau seribu ini, kalian nggak cuma bisa menikmatin gugusan pulau-pulau kecil yang bisa kalian nikmati sambil minum minum cantik di Gazebo. kalau kalian punya nyali dan energi, kalian bisa turun ke bawah dan berfoto di Rumah Pohon. Tangga yang tersedia itu terbuat dari tanah, persis kayak mau turun ke sungai, Hanya saja disini diberikan tali tambang buat pengangan, cukup membantu supaya kita nggak oleng, ukuran anak tangganya lumayan ketinggian buat kaki saya dan jangan ditanya, buat ukuran orang indonesia yang nggak pernah olahraga seperti saya, turun sampai ke bawah tanpa ngos ngosan itu mustahil :D. tapi foto pemandangan yang akan kalian dapet akan membuat kalian berdecak kagum. sekali lagi inilah harga yang harus dibayar demi sebuah foto.

foto dari rumah pohon, ngambil dari temen

Nggak heran kenapa rumah pohon disini jadi spot yang oke banget buat foto, tapi jika kalian berfoto disini mohon jangan berisik, karena dirumah pohon ini ada penghuninya, ini penghuni dalam arti sebenarnya lho ya, bukan dedemit. Jangan sampai ada sendal melayang karena terlalu berisik.

foto pemandangan di dekat rumah pohon

So magnificent, isn't it? agak nyesel juga karena saya nggak sampai turun ke bawah T_T.

Bukit Teletubies

Spot berikutnya adalah Bukit Teletubies. kira-kira setengah jam perjalanan dari Pulau Seribu. Sampailah kami digugusan bukit bukit kecil nan lucu yang dinamakan bukit teletubies, 



Full team, bukit teletubies

Karena kami harus pulang dengan boat keberangkatan jam 3.30 PM maka kami pun memutuskan kembali dan menikmati pantai didekat homestay kami. Untuk informasi, kami menginap di The Mel Homestay yang saya booking online. untuk link bookingnya bisa klik disini 



Sedikit review untuk homestay yang kami tempati. tempatnya cukup bersih dan accomodated dengan harga yang masuk akal. Homestay ini juga ada restaurantnya jadi tamu tidak kesulitan mencari makanan. untuk harga per malam (untuk 3 orang) kami menghabiskan berkisar IDR 357.000 (Room jepun by three) include dengan sarapan dan Wifi Access baik dikamar dan diseputaran guest house. kami juga dapat jemputan saat tiba di pelabuhan Buyuk. (Yah walaupun nggak sampe 5 menit kita udah nyampe di homestay, yg bikin kami kaget karena saking deketnya).

ini contoh kamarnya yang saya ambil dari situs booking.com

Ownernya cukup ramah dan tidak segan segan membagi informasi soal wisata bahkan membantu memesankan tiket pulang kami ke Bali dengan Mola Mola Express. untuk harganya sama dengan boat saat kami berangkat 75.000 IDR sekali jalan.

Sedikit cerita dari saya, saat kami pulang dari crystal bay, kami mampir dinner di warung D'abian. kami cukup kaget karena harganya yang cukup masuk akal untuk kelas tempat wisata seperti ini. berikut contoh daftar menunya:


Tapi jangan kaget ya kalo pas makan malam tau-tau mati lampu :D, karena pasokan listrik di Nusa Penida masih terhitung minim. tapi walaupun mati lampu, lampunya masih menyala redup karena rata-rata lampu yang dipakai adalah lampu yang bisa dicharge.

Tips Bagi yang hendak ke Nusa Penida:
  • Bagi yang belum terlalu ahli naik motor sebaiknya cari orang yang bisa boncengin kalian, kalau kalian datang berkelompok ada baiknya menyewa mobil sekaligus driver. ongkos sewa mobil kurang lebih 600.000 utk 12 jam sudah dengan sopir dan BBM
  • Kalau kalian tidak ahli membaca peta sebaiknya menyewa guide supaya lebih efisien waktu.
  • kalau ingin menjelajah keseluruhan Nusa Penida setidaknya butuh 2 hari, karena antara tempat wisata yang satu dengan yang lain cukup berjauhan.
  • Agak susah ditemukan warung, jadi sebaiknya pilih penginapan yang dekat dengan tempat makan.
  • Disini jarang terdapat ATM, jadi pastikan membawa uang yang cukup.


Happy Travelling :)


Selasa, 13 Desember 2016

Main ke Bali : Bosan ke pantai? ke sawah yuk!

Bagi kalian yang sudah pernah ke Bali dan berpendapat kalau Bali itu surganya pantai, kalian memang benar alias tidak salah. Tapi kalau kalian bilang Bali itu isinya pantai semua maka kalian salah, yaiyalah kalau pantai semua, Pulaunya mana? orangnya tinggal dimana? :D. Bali itu isinya tidak melulu pantai, coba ketengah sedikit dan kalian akan menemukan spot spot yang baru.

Bali itu surganya wisata, dari segala aspek, apapun bisa jadi wisata disini termasuk sawah. Iya sawah, alias nama kerennya Rice Field. Emang ada yang mau ke sawah? Jangan salah, rata rata turis disini tertarik ke sawah atau nama kerennya Rice Field. tapi bukan sembarang Rice Field yang bisa jadi ikon wisata. kalau di Bali yang paling terkenal itu namanya Tegalalang Rice Terrace. Alias sawah berundak undak di Tegalalang. Seperti inilah penampakannya :

pict taken from google.com

Tegalalang ini letaknya di Ubud, kira kira butuh waktu sekitar 90 menit naik motor dari daerah Denpasar dan sekitarnya. Tidak susah menemukan tempat ini, karena ada di pinggir jalan. jika kalian menemukan banyak toko berjejer, orang orang berjalan jalan dan pemandangan sawah yang tidak biasa. maka kalian sudah sampai. kalian bisa langsung turun melalui tangga berundak yang berada di dekat toko suvenir.



Waktu terbaik untuk datang ke tegalalang adalah saat sebelum masa panen karena akan nampak pemandangan padi padi yang menguning. Perkiraan masa panen adalah mei-juli. Tidak disarankan datang saat musim hujan (akhir November - awal Januari) karena jalanan akan becek dan licin.



Menyusuri sawah di Tegalalang itu gampang gampang susah. kalau kalian pecinta trekking maka Medan Tegalalang itu kecil. saya lihat sendiri Kakek bule yang sudah uzur semangat semangat aja mendaki di sawah, mukanya nggak keliatan kelelahan sama sekali. tapi kalo kalian nggak biasa olahraga, setiap hari kerjanya duduk Dikantor seperti saya, menyusuri full sawah ini mulai dari starting point sampai finish point membuat saya berkunang- kunang. Untung nggak pingsan di sawah. :D tapi jangan khawatir, karena menyusuri sawah disini bisa dilakukan dengan santai dan sambil menikmati pemandangan dan berfoto ria, maka tidak terasa kalian sudah sampai di finish point.


Sampai di finish point, kalian akan disambut oleh kafe. tempatnya enak, pas banget kalau lagi capek dan terengah-engah gini. pasti kehausan dan kelaparan. Tapi harga di kafe ini tidak ramah buat kantong backpaker. Seporsi gado-gado harganya 45.000. Tapi pemandangan di kafe ini lumayan juga.

menu restauran teras padi. pict from google


pict from google



Senin, 12 Desember 2016

Bali rasa thailand, Nusa penida 2 days 1 night (part 1)

Kenapa saya bilang Nusa Penida itu Bali rasa Thailand? Memangnya pernah ke Thailand? Belom sik  (Tepok jidat). Rasa ketertarikan kami akan penida itu muncul ketika saya tidak sengaja nemu foto laki-laki sedang selfie di Pantai Atuh. Fotonya yang sedang berdiri diatas tebing dengan pemandangan lepas laut dan Gugusan yang menyerupai pulau-pulau kecil dibelakangnya membuat kami terpesona dengan pemandangannya (bukan dengan mas-masnya, karena wajahnya samar). Sedikit demi sedikit lama lama jadi Ngiler karena saya dan teman-teman saya saling sharing foto-foto Instagram tentang Nuspen.

pict taken from google.com
Akhirnya hari yang dinanti pun tiba. kita berangkat pada akhir November. Agak deg degan juga karena mengingat Bali sering hujan akhir-akhir ini. tapi untungnya saat itu sedang terang benderang di area Sanur. Kita pun berangkat dengan Caspla Boat menuju Nusa Penida dengan waktu tempuh kurang lebih 30 menit. Sedikit tips dari saya, sebaiknya hindari memakai sepatu saat akan naik boat, karena dijamin RIBET sodara-sodara, karena kita naik dari pantai langsung ke boat tanpa tangga, lantai apung apalagi karpet merah.

ilustrasi naik boat dari  sanur. pict from google

Day 1 : Guyangan - Kelingking Beach - Broken Beach - Angel's Billabong - Crystal Bay


Guyangan Waterfall

Tujuan Pertama kami adalah Guyangan Waterfall. Menurut sumber terpercaya (mbah google) Guyangan ini adalah nama mata air di Nusa Penida yang selain menjadi objek wisata juga menjadi sumber air bersih di Nusa Penida. Karena melimpahnya mata air ini hingga tumpah sampai ke laut sehingga nampaklah dia seperti Air Terjun.

Mata Air Guyangan. Pict from Google

Semula kami kira si Mas-mas Driver bercanda saat bilang tangga disini jumlahnya seratus, dan ternyata dia memang bercanda karena jumlah tangga sesungguhnya adalah NYARIS SERIBU atau kira-kira 800AN anak tangga. WHAT???? kita jadi mikir duluan untuk turun ke bawah. yang bikin tambah jiper adalah kemiringan tangga yang sama sekali tidak bisa dikatakan landai.

kondisi tangga Guyangan. pict from google

Sebagian dari teman saya memutuskan untuk mencoba turun ke bawah, tapi akhirnya mereka menyerah saat ditengah-tengah. Sedangkan saya dan beberapa teman lain memutuskan diam diatas dengan pertimbangan kalau terjadi apa apa dibawah susah nggedong keatasnya. ;D. Bagi teman-teman yang penasaran mencoba turun kebawah sampai ke mata air, jangan lupa persiapkan stamina, jangan sampai pingsan ditangga. Dan jangan lupa jaga sikap dan perkataan, karena dibawah sana ada tempat persembahyangan yang suci bagi umat hindu. (hebat juga orang hindu ya, naik turun tangga ini pakai kain pulak).

Kelingking Beach

Kami pun melanjutkan perjalanan menuju spot berikutnya yaitu Kelingking Beach. Tapi jangan harap kalian bisa renang-renang cantik atau main pasir disini karena spot disini adalah TEBING. Entah kenapa dinamakan kelingking mungkin karena ada  pemandangan pulau yang unik yang dianggap mirip kelingking.


diatas tebing pantai kelingking

Selain pemandangan indah dari atas tebing, kalian bisa nyobain naik pohon hits disini. Jangan khawatir kalau kalian nggak bisa manjat, karena disediakan tangga. Jangan lupa minta tolong teman buat mindah-mindahin tangga yak. :D

pict from : lionmag.net

Broken Beach & Angel's Billabong

Nama lain dari Broken beach adalah Pasih Uug, pasih itu brati Pasir dan Uug itu berarti rusak. Sesuai namanya akses jalan menuju kesana pun lumayan rusak. sebenernya jalan di Nusa Penida itu 80% tidak beraspal dan medannya beyond my imagination alias lebih ngeri dari imajinasi saya. kalau kamu masih belajar naik sepeda motor, maka pesan saya Jangan coba-coba belajar disini.

Broken Beach with friends

Meskipun jalanannya yang cukup bikin hopeless kalau naik motor, tapi pemandangan yang kalian dapatkan juga fantastis. cukup worthed lah. Karena kami rata-rata korban Instagram, maka pengorbanan melewati jalanan rusak bukan masalah buat kami. Apa sih yang enggak buat foto.

sok-sok'an dipegangin pacar padahal minjem tangan temen sendiri
Jalan kira-kira 5 menitan dari sini maka kalian akan menemukan Angel's Billabong. Warning : awas hati-hati banyak ranjau darat (Tai Sapi) yang sekilas warnanya mirip mirip batu-batu karang.


Sebenernya kami mupeng banget turun ke bawah tapi apa daya, Mas- mas Driver memperingatkan kami karena sempat ada wisatawan yang hilang saat turun ke bawah, karena ombak laut yang unpredictable tiba-tiba meninggi dan menyapu saat mereka sedang asyik selfie dibawah. Maka hati-hatilah jika kalian nekat turun, atau sebaiknya tidak usah.

Crystal Bay

Menutup perjalanan hari pertama kami yang indah kami pun mengunjungi Crystal Bay. barulah disini kalian bisa main air sepuasnya. Crystal Bay disini termasuk sunset point. jadi pas banget kalau kalian sunsetan disini.

Crystal Beach Nusa Penida
Setelah puas menikmati jalan-jalan seharian kami pun melanjutkan Dinner bersama dan beristirahat di Hostel.


Happy Travelling
:D

Jumat, 02 Desember 2016

Momen "Tak terlupakan" selama perjalanan : Episode Malang



Terhitung sudah 4 kali saya mengunjungi Malang dan ada-ada saja pengalaman unik tak terlupakan yang terjadi selama perjalanan. Sesial apapun pengalaman itu tetap saya syukuri dan selalu bikin ngakak kalau diingat-ingat lagi.

Unforgettable moment part 1 : Teriak-Teriak diatas Sepeda gantung di BNS

Ceritanya kita sedang mampir ke BNS dan sedang ingin menikmati pemandangan “BUKIT BINTANG KW” diatas wahana. Lalu perhatian kita tertuju pada sesosok Wahana yang tidak saya ingat namanya itu, penampakannya menyerupai sepeda karena kita bisa pura-pura nggayung diatas dan ada setirnya yang bulat seperti mobil. Wahana ini bisa diisi 2 orang.

pict from google

Kami mengira Wahana ini cukup cetek jika dilihat dari bawah. Sebenarnya kita sempat mendengar teriakan ABG-ABG yang naik wahana ini saat kami berada di Lampion Garden, tapi dengan Pedenya kami mengira mereka sedang CAPER. Daann saat mencoba sendiri wahana ini, ternyata kita teriakan kita justru lebih heboh dan shalawatan hampir dari setiap jengkal sepeda ini berjalan, ditambah setirnya yang kalau diputar membuat kursi kita ikut berputar, yang kesannya kita sedang menyetir, itu yang bikin tambah HOROR karena gue nggak bisa nyetir. Pemandangannya sesuai ekspektasi sihh,, kalian bisa ngeliat lampu-lampu berpendar cantik dari atas, tapi gegara kepanikan kami, jangan ditanya kami nggak bisa menikmati pemandangan T_T.

Entah kenapa diperjalanan berikutnya bersama teman-teman dan the Geng, dengan pedenya saya mengajak teman saya yang lain naik wahana ini yang lagi lagi terlihat CETEK dari bawah, dan saya pikir karena sudah pernah naik, jadi yang kedua kali Horornya mungkin berkurang. Ternyata saya plus temen saya teteuupp teriak teriak heboh sampe diliatin orang-orang dari bawah. Semoga orang-orang tidak sedang menuduh kita sebagai ABG-ABG caper.

pemandangan dari atas. pict from google


Unforgettable moment part 2: Ketika Tripod dan Koper bersatu lahirlah koper “Transformer”

Saat itu kami naik pesawat yang bertolak dari DPS menuju SBY (biar ngirit) lalu kami menumpang bermalam di rumah saudara kami di Surabaya supaya keesokan paginya bisa berangkat ke malang dengan Kereta Api. Entah bagaimana ceritanya Koper saya hilang Handlenya entah rusaknya disengaja atau tidak, pastinya rusaknya koper ini terjadi di bandara yang baru saya sadari keesokan harinya saat hendak menggeret koper di terminal, karena sejak turun dari pesawat saya menggunakan trolley dan koper langsung diangkut masuk ke mobil oleh si driver. Mau tidak mau saya pun menggeret koper dengan handle yang sebenarnya untuk mengangkat koper yang jelasnya pendek dan membuat saya membungkuk setiap menggeret koper.

Hari-hari pun berlanjut bersama koper tak berhandle, hingga suatu hari saat kita hendak naik angkot dimalang, Seperti prisip kebanyakan angkot : Pepet teruss sampai abis, biar kata itu penumpang udah numpuk seperti pindang, si sopir angkot tetap berteriak teriak ‘AYOO AYOO MASIH KOSONG, MASIH KOSONG, LANGSUNG BERANGKAT,, AYOO AYOOO”. Karena sudah kelelahan berjalan, kami pun terbuai lagi dengan rayuan PHP abang angkot. Dan kami terkesima dengan tumpukan penumpang yang Nampak BETE dengan kehadiran kami, apa boleh baut, kaki nasi sudah menjadi bubur. Saya pun duduk didepan berdesakan bersama 1 penumpang lain, dan saat menutup pintu terdengarlah suara prakk yang tidak biasa.. iyaa, kepala tripod saya pecah kena gagang pintu angkot.


Karena Tripod itu baru beli yang sungguh dibuang sayang, maka terbesitlah ide bulus, Tripod malang itupun saya sangkutin dikantong belakang bekas handle tangan Koper, jadilah dia handle koper dadakan, jangan ditanya bentuknya, bayangin aja kaki tripod 3 biji yang nongol dibelakan koper persis kayak “antena”. dengan santainya sepupu saya ngakak dan bilang koper saya kayak ‘Transformer’ yang hendak berubah jadi robot jadi-jadian, untung tiket pesawat dia ada sama saya, kalo enggak dia pasti pura-pura amnesia dan nggak kenal sama saya.

tripod, pict from google


persis dikantong belakang koper inilah saya "menyangkutkan" tripod saya


Unforgettable moment part 3: Balada Kengiritan yang berakhir GAGAL

Keapesan ternyata berlanjut saat mendarat di bandara ngurah rai, Karena Alasan Ngirit, sepupu saya bersikeras naik motor dari rumah menuju bandara dan motornya ditinggal beberapa hari di bandara Ngurah Rai sampai kita pulang ke Bali. Dan dengan alasan Safety yang masih super ngirit tentunya, Sepupu saya mengunci Ban sepeda motor dengan KUNCI BAN SEPEDA GAYUNG. Dan dengan longornya ternyata dia hanya sekedar mencantolkan si kunci Ban itu dibannya saja dan tidak dalam posisi mengunci ban dengan sesuatu seperti tiang, atau mengunci geriginya hingga tidak bisa berputar. Dan kita baru sadar Kelongoran itu ketika kita sudah pulang, ternyata ban motor masih bisa berputar dengan sempurna yang which is sangat percuma dicantolin kunci ban sepeda.

kunci sepeda gayung yg mirip punya sepupu saya. pict from google


Dan kelongoran berikutnya adalah saat berusaha melepas kunci ban sepeda gayung itu, entah bagaimana dia sibuk memasukkan anak kunci tapi kunci ban sepeda gayung itu tidak lepas lepas juga, hingga bapak-bapak yang lewat curiga dengan kelakuan kami, Saat dia melihat bagaimana “sibuknya” saudara saya melepaskan kunci sepeda gayung itu, bapak-bapak itu hanya bisa geleng-geleng dan meledek AIIIHHH AIIHHHH…. Sontak saya pun berdiri menjauh dari sepupu saya karena takut disangka sebagai “KOMPLOTAN ORANG ANEH” lainnya.

Saat kita sudah berhasil dengan drama kunci itu dan hendak menaiki motor. Baru jalan 100 meter ternyata Bannya gembos, saya pun terpaksa menenteng bawaan yang persis orang mau kulakan dipasar dan tidak lupa menggeret ‘koper transformer’. Sepupu saya menuntun sepeda motor mencari bengkel. Orang-orang melihat kami dengan pandangan kasian.

Itulah sepenggal kisah “kesialan” saya selama perjalanan. Walau bagaimana pun tetap semangat!

Happy Travelling