Jumat, 23 Desember 2016

Apakah Travelling itu buang-buang uang?

Tidak jarang saya terima nasehat dari keluarga ataupun orang terdekat saya agar saya jangan terlalu sering bepergian dan jangan boros. Kalau mau jalan-jalan itu umrah sekalian! begitulah pendapat Ibu saya saat mendengar racauan saya saat menemukan tiket promo ke Jepang. Kalau saya disuruh memilih antara umrah atau ke Jepang maka jelas saya akan memilih keduanya! (dasar Maruk :D). Sesuai prinsip saya, kalau bisa memilih keduanya kenapa harus salah satunya?

momiji in Japan. pict taken from Google.com

Saya terlahir dari keluarga yang berkarakter pekerja keras dan tidak suka bepergian karena dianggap buang buang uang. Dan ketika orang tua saya melihat bagaimana antusiasnya saya untuk Travelling, orang tua saya lantas bertanya, sebenarnya kamu ini mirip siapa? Untung nggak tanya, kamu ini sebenernya anak siapa? ketukar di rumahnya sakit ya? :P. kalau prinsip orang barat bilang Time is Money kalau menurut saya Time is more than Money.

Dengan waktu kamu bisa menghasilkan dan mengumpulkan uang, tapi sebanyak apapun uangmu tidak akan mampu membeli sedetikpun waktumu yang baru saja terlewati. Tapi bukan lantas kita harus menghambur-hamburkan uang buat sesuatu yg nggak penting! NO WAY! hanya semata-mata kita harus menghargai waktu dan moment yang kita miliki sekecil apapun itu. Dengan Travelling lah perasaan enjoy the moment itu hadir.

crystal bay Nusa penida


Dulu saya sama sekali tidak berfikir saya akan merasakan yang namanya Travelling selain ke kampung halaman saya sendiri. Saya ingat sekali ketika salah satu kenalan bilang "Mba, main-main ya ke Malang?" saya hanya bisa membalas dengan senyum basa-basi sambil berfikir dalam hati "apa mungkin??". Ternyata itu terjadi, dan saya sendiri tidak menyangka suatu saat akan pergi kesana. thanks to Low Cost Airlines yang akhirnya membuat harapan itu menjadi mungkin.

Saya ingat betul bagaimana rasanya pertama kali rasanya naik pesawat terbang. Takut tapi excited, pertama kali menjejakkan kaki di bandara kota lain saya merasakan euforia di kepala, Kagum karena dengan sekejap saya sudah berada di tempat lain. Jangan ditanya bagaimana reaksi saya? Norak-norak lucu, rasanya kalau bisa saya nggak mau mengerjapkan mata sedetikpun supaya pemandangan 'tempat asing ini' tidak terpotong sedikitpun dari ingatan saya.



Pernah sesekali saya merasa de ja vu ketika menginjakkan kaki di suatu tempat. kayak pernah liat tempat ini sebelumnya, dan somehow seperti pernah ada di mimpi saya. Dan saya merasa ajaib ketika mendapati dirinya saya nyasar dan berputar putar di Henessy Road (Hongkong) tempat shooting Film Hongkong yang beberapa bulan lalu saya tonton (Crossing Henessy Road). nyasar kok bangga :D

dulu saya pernah nyasar disini. pict from google

Tentu saja kesialan ataupun peristiwa menyeramkan pernah terjadi selama Travelling. Tetapi entah mengapa saya juga merasakan keajaiban dan pertolongan Tuhan didalam Travelling itu sendiri. Saya ingat bagaimana nekatnya saya, walaupun resmi jadi pengangguran justru malah beli tiket PP ke Hongkong, 'bekelnya darimana? pesen hotelnya uang darimana?' begitu protes saya dalam hati, tapi siapa sangka saya justru diterima kerja disaat yang tepat setelah hopeless nganggur berbulan bulan, dan saat ke Nusa penida pun sebenarnya saya hampir tidak dapat bekal, tapi rejeki tidak disangka sangka justru datang 3 hari sebelum keberangkatan.

Tulisan ini bukan bertujuan memprovokasi orang untuk lantas pergi tanpa persiapan. Misalnya nekat ke Singapore cuman bawa selembar uang senilai 100.000 tok, bahkan belum booking hotel sebelumnya, ini sih Gila namanya (kecuali urat malu sudah putus dan nekat ngamen di sana :D). Travelling jelas butuh persiapan baik fisik, uang dan mental, hanya saja saya ingin menunjukkan bahwa harapan itu ada selama kita berkeinginan. Dimana ada kemauan disitulah ada jalan.

Akhir kata, tulisan ini lebih ditujukan kepada diri sendiri (alias selfnote). Tidak ada maksud dan tujuan tertentu, bukan juga alibi dari pertanyaan "kenapa belom nikah nikah juga, lhoo?? :D" dan kesimpulannya, Apakah Travelling itu buang-buang uang? Jawabannya kembali ke pribadi kalian masing-masing. kalau pendapat saya, saya memang mengeluarkan sejumlah uang tapi melihat apa yang saya dapatkan (kenangan, pengalaman, ilmu baru, nilai baru, teman baru). rasanya uang yg saya keluarkan sama sekali tidak sia sia.

happy travelling
:)

1 komentar:

  1. Sy tidak tau apa ini cara kebetulan saja atau gimana. Yg jelas sy berani sumpah kalau ada ke bohongan sy sama sekali. Kebetulan saja buka internet dpt nomer ini +6282354640471 Awalnya memang sy takut hubungi nomer trsebut. Setelah baca-baca artikel nya. ada nama Mbah Suro katanya sih.. bisa bantu orang mengatasi semua masalah nya. baik jalan Pesugihan dana hibah maupun melalui anka nomer togel. Setelah sy telpon melalui whatsApp untuk dengar arahan nya. bukan jg larangan agama atau jalan sesat. Tergantung dari keyakinan dan kepercayaan saja. Syukur Alhamdulillah melalui bantuan beliau benar2 sudah terbukti sekarang.

    BalasHapus