Kamis, 12 Januari 2017

Pengalaman konyol Episode Hongkong Trip

Travelling akan menjadi sangat manis bila kita memiliki pengalaman untuk dikenang, entah itu pengalaman manis, pahit atau menyeramkan. Begitupun pengalaman saya ketika Travelling ke Hongkong, culture shock, bingung nyari makan, belajar naik Mtr, mendadak ikut ikutan jalan cepat seperti orang Hongkong. Entah berapa kali harus menyesuaikan diri, bahkan berusaha merasa 'terbiasa/normal' di situasi paling awkward sekalipun.

berikut ini adalah cuplikan beberapa hal kesialan yang bikin ngakak kalo diingat-ingat (padahal pas kejadian bikin panik). dimulai dari hari pertama saat tiba di bandara Chep Lap Kok, saya hampir kehilangan tas punggung saya yang berisi uang, passport, tiket, kartu kredit, kartu debit, kamera DSLR dan gadget lengkap semua disitu. Semua terjadi semata-mata karena keteledoran saya sendiri, untungnya backpack saya tidak hilang, dia hanya tertinggal di area baggage claim, posnya bisa dilihat disini .

1. Sandal jepit tertukar di Masjid Kowloon.

waktu itu adalah waktu shalat dzuhur untuk wilayah hongkong, sebelum berangkat menjelajah, saya pun memutuskan untuk shalat terlebih dahulu di masjid Kowloon di Tsim Sha Tsui. kebetulan saat itu ada acara pengajian yang sangat ramai, rata-rata yang hadir itu TKI dari Indonesia, bahkan ustadz yang diundang juga berbahasa Indonesia campur sedikit bahasa Jawa, rasanya seperti ngeliat pengajian ibu-ibu di Jawa.

Masjid di Kowloon. pict by http://static.panoramio.com/photos/large/89271777.jpg

Setelah selesai menunaikan kewajiban, saya pun keluar dari masjid dan hendak mengenakan sandal. Tapi entah mengapa sandal saya raib. Saya pun kebingungan mencari sandal ditengah lautan sepatu dan sandal milik ibu-ibu pengajian. PANIK, karena teman saya yang non muslim mungkin sudah lama menunggu saya diluar, waktu itu sedang gerimis pulak. saya pun mencoba mencari kesana-kemari, melihat ke rak sandal, tapi nggak ketemu juga.

Ada seorang Nenek yang melihat saya mondar-mandir justru menawarkan peyek, mungkin tampang saya lebih mirip orang kelaparan dibanding kebingungan. Setelah beberapa menit berputar-putar dan tidak menemukan sandal, saya pun terpaksa memakai sandal jepit hitam yang mirip dengan sandal saya "serupa tapi tak sama" jelas nggak sama, wong sandal saya yang ilang itu sandal murah yang saya beli di toko oleh-oleh di bali, sedangkan sandal yang saya temukan ini jelas beli di hongkong dan harganya lebih mahal.

Teman saya yang menunggu diluar cuman ketawa mendengar cerita saya, "Tapi elo beruntung deh, dapet sandal yang mahalan" celetuknya ngawur. Sebenernya waktu itu saya bener-bener ngerasa bersalah karena make sandal orang. Nanti kalo orangnya nyari gimana? (maaf ya mbak/bu) tapi juga nggak mungkin kan saya nyeker sepanjang perjalanan. Singkat cerita, ketika malam terakhir saya di Hongkong, saya pun menyempatkan diri shalat Isya di masjid Tsim Sha Tsui, iseng saya mengecek rak sandal disana, dan ajaibnya ternyata ada sandal saya disana, saya pun langsung menukarkan sandal Hongkong ini dengan sandal saya yang asli disana.

2. Dikuntit Kebo/banteng di Po Lin Monastery

Po Lin Monastery atau yang lebih di kenal sebagai Big Budha ini adalah Vihara umat budha yang didalemnya terdapat patung big budha yang besar. dibawah patung big budha itu sendiri ada sejenis musium yang menerangkan sejarah masuknya budha dan patung big budha itu sendiri. sayangnya nggak boleh ambil gambar didalam musium ini. 

ada musiumnya dibawah patung budha ini.

Vihara ini sangat asri dan menyatu dengan alam. saking asrinya entah mengapa banyak Kebo bertebaran disini, (mungkin ada sejarahnya? saya juga nggak tau) ukurannya juga jumbo, saya sendiri sulit mengklasifikasikan apakah ini kebo atau banteng, tapi sebut saja dia kebo. Para kebo ini juga gampang tergoda dengan bau makanan yang dibawa pengunjung. Suatu ketika, saya melihat si kebo tanpa permisi mengendus mie milik pengunjung, karena si tamu kaget ngeliat gedenya si kebo ini, jadilah dia menyingkir dan merelakan mienya dilahap kebo. Saya cuman bisa ngakak ngeliat pemandangan itu. 

kebo jumbo

Tapi entah dosa apa yang kami perbuat (padahal kami nggak pake baju merah), saat mau pulang dan menunggu bis, tiba-tiba teman saya dikuntit sama salah satu kebo disini, Teman saya yang panik pun lari ke arah saya, otomatis saya pun ikut lari. Si kebo juga ikut-ikutan jalan cepat kearah kami, dan terjadilah adegan kuntit menguntit antara saya, teman saya dan si kebo (mungkin dia mikir kami lagi Shooting film India). Setelah beberapa menit barulah si kebo give up, mungkin dia lelah. Akhirnya kami menghirup napas lega.

finally si kebo nyerah
Semenjak kesialan yang melanda di hari pertama (atau setelah dikuntit Kebo mungkin) temen saya jadi banyak berbuat amal, contohnya dia nggak segan segan membantu motoin turis turis, bahkan dia hampir membayari tiket bis buat si bule yang lagi kebingungan, tersesat dan tak tau arah jalan pulang.

Sampai di bis, teman saya cerita kenapa dia mendadak baik hati seperti peri. "Buat buang sial, Lo tau sendiri kan peristiwa sial kita dari pertama dateng, itu yang tas loe ampir ilang di bandara, gue nggak mau kita kena sial lagi, mangkanya gue banyak banyak amal". Untung saya nggak lagi makan atau minum sesuatu, karena saya pasti tersedak mendengar ungkapan luar biasa bijak sore itu. Dan beberapa hari kemudian, justru tas teman saya yang hampir ilang karena ketinggalan di salah satu lapak milik bapak-bapak penjual jaket di ladies market gara-gara terlalu excited belanja, dia sampai harus balik lagi naik Mtr karena ingatnya waktu sudah sampai dihostel. Untung si bapak pemilik lapak baik hati nyimpenin tasnya.

3. Nyaris mabok di Bandara.

saya sebenarnya bukan tipikal orang yang gampang mabokan atau masuk angin ketika dalam perjalanan. Entah kenapa waktu itu tumben tumbennya saya merasa mual saat naik bis waktu hendak bertolak ke bandara untuk pulang ke Bali. Sebelumnya saya memang agak overdosis minum milktea. yup! saya jatuh cinta dengan si milktea ini sejak pertama kali menyeruputnya di McD Hongkong.

pict taken from wikipedia common

Sejak saat itu saya keranjingan dengan minuman yang satu ini. Apapun makanannya, minumnya milktea (ala iklan teh Sosro). termasuk pagi hari saat sarapan sebelum menuju bandara, saya minum milktea segelas jumbo. Perpaduan overdosis minum milktea dan kebanyakan gonjang ganjing naik Mtr beberapa hari sukses membuat saya mual pagi itu, didalam bis pun saya nggak banyak bicara, cuman pasang muka kelenger sambil lirik lirik kresek. Bahkan temen saya ngomong pun saya cuekin, karena takut bendungan jebol pas ngomong. Sayangnya saya nggak bisa ngasi bahasa isyarat atau menampakkan muka saya ke teman saya karena kami duduk terpisah di bis. Karena nggak enak juga daritadi diem nyuekin temen saya, akhirnya saya pun ngomong, "gue mual" fix, temen saya langsung diam seribu bahasa.

Sampai di bandara, saya sempet jongkok Jongkok didepan pintu masuk, sambil pasang muka pasrah pegang kepala, temen saya juga takut mendekat, mungkin takut ketularan :D setelah proses tetek bengek dibandara, untungnya saya berhasil nahan mual saya, dan setelah beberapa lama bengong sambil nonton laga Hongkong (yang saya nggak ngerti) di ruang tunggu, si angin yang kejebak itu akhirnya bebas juga, dan saya nggak jadi mabok. syukurlah nggak sampai mabuk di pesawat, bisa hancur image saya dihadapan mas pramugara (halahhh).


perjalanan itu makin berarti bukan karena semata mata kita cuman narsis, masuk Instagram lalu pulang, Travelling itu terasa manis ketika kita punya cerita untuk dikenang. Tunggu apalagi, mari membuat memory sebanyak banyaknya.

Happy travelling :)

1 komentar:

  1. Sy tidak tau apa ini cara kebetulan saja atau gimana. Yg jelas sy berani sumpah kalau ada ke bohongan sy sama sekali. Kebetulan saja buka internet dpt nomer ini +6282354640471 Awalnya memang sy takut hubungi nomer trsebut. Setelah baca-baca artikel nya. ada nama Mbah Suro katanya sih.. bisa bantu orang mengatasi semua masalah nya. baik jalan Pesugihan dana hibah maupun melalui anka nomer togel. Setelah sy telpon melalui whatsApp untuk dengar arahan nya. bukan jg larangan agama atau jalan sesat. Tergantung dari keyakinan dan kepercayaan saja. Syukur Alhamdulillah melalui bantuan beliau benar2 sudah terbukti sekarang.

    BalasHapus