ITINERARY HONGKONG 6 DAYS 5 NIGHTS DAN TOTAL ESTIMASI BIAYA

Ini adalah contoh itinerary perjalanan saya selama berada di hongkong tanggal 12-maret – 17 maret 2016

Bali rasa thailand, Nusa penida 2 days 1 night (part 1)

Rasa ketertarikan kami akan penida itu muncul ketika saya tidak sengaja nemu foto laki-laki sedang selfie di Pantai Atuh

Bali Rasa Thailand : Nusa Penida 2 Days 1 night (part2)

Ini adalah lanjutan dari tulisan saya sebelumnya yang menceritakan perjalanan saya dan teman teman ke Nusa Penida

Bosan ke pantai? ke sawah yuk!

Tegalalang ini letaknya di Ubud, kira kira butuh waktu sekitar 90 menit naik motor dari daerah Denpasar dan sekitarnya.

Pengalaman menginap di Dorm wanita di Hongkong

Dengan pertimbangan budget, karena sebagai Backpacker sejati saya nggak mau rugi (teteuup) saya pun memilih kamar Dorm khusus Female yang berisi 6 orang di dalam.

Sabtu, 04 Februari 2017

Cara Naik MTR di Hongkong

Apa itu MTR? kalau kalian pernah mengunjungi Singapore pasti kalian tidak asing dengan MRT, kalau di hongkong MRT lebih dikenal dengan MTR atau singkatan dari Mass Transit Railway. MTR adalah salah satu moda transportasi pilihan sehari hari penduduk Hongkong ataupun wisatawan karena aksesnya mudah, murah, cepat dan efisien yang menjangkau hampir semua wilayah Hongkong.

taken from wikipedia
Stasiun MTR tersebar hampir diseluruh penjuru Hongkong, Kalian cukup mencari lambang seperti diatas, dari sana kalian bisa langsung mengakses MTR. Pentunjuk menuju keretanya sendiri juga mudah, kalau kalian bingung cukup mengekor dengan orang didepan kalian (tapi inget,jangan salah ngekorin orang ya). Sebaiknya saat kalian tiba di bandara Chep Lap Kok kalian langsung membeli kartu Octopus (harganya 150HKD, termasuk deposit 50HKD). sebelum masuk ke area kereta biasanya kalian harus melewati semacam gate. Disinilah kalian bisa menempelkan kartu Octopus.

pict taken from google
Pertama kali naik MTR rasanya agak spaneng, ngeliat orang berlalu lalang apalagi ngebaca peta MTR yang meliuk liuk nggak jelas. setelah beberapa kali naik, beuuhh rasanya mendadak songong seperti udah lama tinggal disana. yang perlu kalian perhatikan saat naik MTR kalian akan banyak naik dan turun tangga. Apabila kalian naik escalator lalu diam ditempat sebaiknya kalian ambil sebelah kanan, karena disebelah kiri itu khusus bagi yang naik escalator sambil jalan, itu sudah seperti silent rule dihongkong.

pict taken from google
ini adalah contoh map rute MTR di Hongkong. Beda warna artinya beda line, dan tanda ovale diatas berarti kalian bisa berganti jalur di stasiun tersebut. Kalau untuk keperluan wisata, kalian pasti akan sering menggunakan jalur Merah tua (area mongkok, TST dan sekitarnya), jalur Biru tua (area central, wanchai dan sekitarnya) dan jalur kuning (area tung chung dan menuju disneyland). yang perlu kalian perhatikan adalah exitnya. Jika kalian akan menuju suatu area, pastikan dimana area exit yang benar, karena jalur exit dari MTR banyakk.

baca baik-baik papan ini sebelum kalian exit
untuk menTOP-UP kartu octopus kalian, sangat mudah, bisa dilakukan di mesin yang hampir mirip seperti mesin atm setor tunai, pertama masukan kartu, lalu uangnya dan silakan tebak sendiri yang mana yang artinya YES, karena semua hurufnya kanji T_T tapi jangan khawatir, nggak akan sesusah yang kalian bayangkan.

pict taken from google
Silakan mencoba :)

Jumat, 27 Januari 2017

Menginap di Kuala Lumpur Airport

Bagi pelanggan pesawat merah seperti saya, pasti nggak asing dengan istilah transit :), bahkan nggak jarang untuk lebih menghemat biaya kadang jam transitnya pun nggak nanggung nanggung yang bahkan mengharuskan kita menginap di airport. memang sih kesannya kayak nggembel, tapi jelas nggembel yang lebih berkelas ketimbang nginep distasiun apalagi terminal (ngeles).

KLIA2 pict taken from google

sebelum membeli tiket yang mengharuskan saya sampai nginep di Kuala lumpur airport, saya sampai banyak baca review, karena takut diculik di airport. tapi ternyata tidak selebay bayangan saya.

pertama kali sampai di Kuala lumpur airport, kesan pertama saya, Airportnya bersih dan fasilitasnya bagus, dan yang lebih hore disetiap ruang tunggu tersedia mushalla yang khusus dipisah antara laki laki dan wanita, dan mushalla wanita tempatnya tertutup dan kamu bisa wudhu didalam yang mana kabar gembira bagi wanita berjilbab seperti saya, jadi nggak usah susah susah ambil wudhu di wastafel toilet. berbeda dengan ruang shalat di airport Ngurah Rai Denpasar atau Juanda di Surabaya, hiks. Mukenanya juga bersih yang which is sangat nyaman.

Suasana mushalla, taken from ajakanak.blogspot.co.id

Di Kuala lumpur Airport, ruang tunggu yang tersedia juga cukup memadai, jadi kamu nggak perlu rebutan tempat :), dan kamu pun bisa milih tidur beralaskan karpet bandara atau tidur di kursi tunggu. Tadinya saya pikir, nggak bakal banyak yang menginap, tapi ternyata saya salah. banyak juga lho yang menginap, bahkan banyak juga bule yang bobok sambil berbantalkan tas gunung.

Dari beberapa review yg saya baca, tempat yang cukup enak adalah bobok disofa fastfood macem burgerking, tapi at least kalian beli burger ama french fries buat tameng. Kalo mau gratis ya nunggu restonya tutup sambil rebutan sama orang lain.

Taken from ajakanak.blogspot.co.id

Saya memilih tempat ruang tunggu dibawah didekat mushalla, karena males jalan lebih jauh lagi, saya memutuskan tidur di kursi panjang, walaupun kenyataannya saya jadi insomnia dan gak bisa tidur, justru sibuk memperhatikan bule bule yang bobok dan bapak bapak india yang ngorok.

Tiba-tiba segerobolan oppa eh berondong korea dateng. Si berondong korea ini malah asyik ribut ditengah tengah orang yg  lagi tidur. mereka baru berubah jadi kalem pas disemprot ibu ibu bule yang anaknya kebangun gara-gara keberisikan mereka.

Hal-hal yang harus kamu perhatikan saat menginap di airport:
1. pakai jaket dan baju yang cukup hangat
2. Amankan barang berharga, kalau perlu simpan dibalik jaket.
3. Kalo kamu memutuskan tidur didekat colokan sambil ngecharge hape, jangan lupa bawa adapter karena colokannya beda dengan indonesia.
4. Ada baiknya bawa comforter seperti bantal leher, penutup mata dan syal lebar untuk pengganti selimut. Lebih bagus lagi bawa penutup telinga untuk meredam gangguan suara.
5. Bawa botol kosong buat diisi air mineral, lumayan cuii buat penghematan. Bawa Buku untuk killing time sekaligus bikin cepet ngantuk. Males bawa buku? Kamu bisa manfaatin fasilitas wifi, tapi setau saya cuman berlaku 3 jam, tapi lumayanlahh
6. Jangan lupa setel alarm biar tidurmu nggak keterusan sampai kamu jadi missed flight

Kamis, 12 Januari 2017

Pengalaman konyol Episode Hongkong Trip

Travelling akan menjadi sangat manis bila kita memiliki pengalaman untuk dikenang, entah itu pengalaman manis, pahit atau menyeramkan. Begitupun pengalaman saya ketika Travelling ke Hongkong, culture shock, bingung nyari makan, belajar naik Mtr, mendadak ikut ikutan jalan cepat seperti orang Hongkong. Entah berapa kali harus menyesuaikan diri, bahkan berusaha merasa 'terbiasa/normal' di situasi paling awkward sekalipun.

berikut ini adalah cuplikan beberapa hal kesialan yang bikin ngakak kalo diingat-ingat (padahal pas kejadian bikin panik). dimulai dari hari pertama saat tiba di bandara Chep Lap Kok, saya hampir kehilangan tas punggung saya yang berisi uang, passport, tiket, kartu kredit, kartu debit, kamera DSLR dan gadget lengkap semua disitu. Semua terjadi semata-mata karena keteledoran saya sendiri, untungnya backpack saya tidak hilang, dia hanya tertinggal di area baggage claim, posnya bisa dilihat disini .

1. Sandal jepit tertukar di Masjid Kowloon.

waktu itu adalah waktu shalat dzuhur untuk wilayah hongkong, sebelum berangkat menjelajah, saya pun memutuskan untuk shalat terlebih dahulu di masjid Kowloon di Tsim Sha Tsui. kebetulan saat itu ada acara pengajian yang sangat ramai, rata-rata yang hadir itu TKI dari Indonesia, bahkan ustadz yang diundang juga berbahasa Indonesia campur sedikit bahasa Jawa, rasanya seperti ngeliat pengajian ibu-ibu di Jawa.

Masjid di Kowloon. pict by http://static.panoramio.com/photos/large/89271777.jpg

Setelah selesai menunaikan kewajiban, saya pun keluar dari masjid dan hendak mengenakan sandal. Tapi entah mengapa sandal saya raib. Saya pun kebingungan mencari sandal ditengah lautan sepatu dan sandal milik ibu-ibu pengajian. PANIK, karena teman saya yang non muslim mungkin sudah lama menunggu saya diluar, waktu itu sedang gerimis pulak. saya pun mencoba mencari kesana-kemari, melihat ke rak sandal, tapi nggak ketemu juga.

Ada seorang Nenek yang melihat saya mondar-mandir justru menawarkan peyek, mungkin tampang saya lebih mirip orang kelaparan dibanding kebingungan. Setelah beberapa menit berputar-putar dan tidak menemukan sandal, saya pun terpaksa memakai sandal jepit hitam yang mirip dengan sandal saya "serupa tapi tak sama" jelas nggak sama, wong sandal saya yang ilang itu sandal murah yang saya beli di toko oleh-oleh di bali, sedangkan sandal yang saya temukan ini jelas beli di hongkong dan harganya lebih mahal.

Teman saya yang menunggu diluar cuman ketawa mendengar cerita saya, "Tapi elo beruntung deh, dapet sandal yang mahalan" celetuknya ngawur. Sebenernya waktu itu saya bener-bener ngerasa bersalah karena make sandal orang. Nanti kalo orangnya nyari gimana? (maaf ya mbak/bu) tapi juga nggak mungkin kan saya nyeker sepanjang perjalanan. Singkat cerita, ketika malam terakhir saya di Hongkong, saya pun menyempatkan diri shalat Isya di masjid Tsim Sha Tsui, iseng saya mengecek rak sandal disana, dan ajaibnya ternyata ada sandal saya disana, saya pun langsung menukarkan sandal Hongkong ini dengan sandal saya yang asli disana.

2. Dikuntit Kebo/banteng di Po Lin Monastery

Po Lin Monastery atau yang lebih di kenal sebagai Big Budha ini adalah Vihara umat budha yang didalemnya terdapat patung big budha yang besar. dibawah patung big budha itu sendiri ada sejenis musium yang menerangkan sejarah masuknya budha dan patung big budha itu sendiri. sayangnya nggak boleh ambil gambar didalam musium ini. 

ada musiumnya dibawah patung budha ini.

Vihara ini sangat asri dan menyatu dengan alam. saking asrinya entah mengapa banyak Kebo bertebaran disini, (mungkin ada sejarahnya? saya juga nggak tau) ukurannya juga jumbo, saya sendiri sulit mengklasifikasikan apakah ini kebo atau banteng, tapi sebut saja dia kebo. Para kebo ini juga gampang tergoda dengan bau makanan yang dibawa pengunjung. Suatu ketika, saya melihat si kebo tanpa permisi mengendus mie milik pengunjung, karena si tamu kaget ngeliat gedenya si kebo ini, jadilah dia menyingkir dan merelakan mienya dilahap kebo. Saya cuman bisa ngakak ngeliat pemandangan itu. 

kebo jumbo

Tapi entah dosa apa yang kami perbuat (padahal kami nggak pake baju merah), saat mau pulang dan menunggu bis, tiba-tiba teman saya dikuntit sama salah satu kebo disini, Teman saya yang panik pun lari ke arah saya, otomatis saya pun ikut lari. Si kebo juga ikut-ikutan jalan cepat kearah kami, dan terjadilah adegan kuntit menguntit antara saya, teman saya dan si kebo (mungkin dia mikir kami lagi Shooting film India). Setelah beberapa menit barulah si kebo give up, mungkin dia lelah. Akhirnya kami menghirup napas lega.

finally si kebo nyerah
Semenjak kesialan yang melanda di hari pertama (atau setelah dikuntit Kebo mungkin) temen saya jadi banyak berbuat amal, contohnya dia nggak segan segan membantu motoin turis turis, bahkan dia hampir membayari tiket bis buat si bule yang lagi kebingungan, tersesat dan tak tau arah jalan pulang.

Sampai di bis, teman saya cerita kenapa dia mendadak baik hati seperti peri. "Buat buang sial, Lo tau sendiri kan peristiwa sial kita dari pertama dateng, itu yang tas loe ampir ilang di bandara, gue nggak mau kita kena sial lagi, mangkanya gue banyak banyak amal". Untung saya nggak lagi makan atau minum sesuatu, karena saya pasti tersedak mendengar ungkapan luar biasa bijak sore itu. Dan beberapa hari kemudian, justru tas teman saya yang hampir ilang karena ketinggalan di salah satu lapak milik bapak-bapak penjual jaket di ladies market gara-gara terlalu excited belanja, dia sampai harus balik lagi naik Mtr karena ingatnya waktu sudah sampai dihostel. Untung si bapak pemilik lapak baik hati nyimpenin tasnya.

3. Nyaris mabok di Bandara.

saya sebenarnya bukan tipikal orang yang gampang mabokan atau masuk angin ketika dalam perjalanan. Entah kenapa waktu itu tumben tumbennya saya merasa mual saat naik bis waktu hendak bertolak ke bandara untuk pulang ke Bali. Sebelumnya saya memang agak overdosis minum milktea. yup! saya jatuh cinta dengan si milktea ini sejak pertama kali menyeruputnya di McD Hongkong.

pict taken from wikipedia common

Sejak saat itu saya keranjingan dengan minuman yang satu ini. Apapun makanannya, minumnya milktea (ala iklan teh Sosro). termasuk pagi hari saat sarapan sebelum menuju bandara, saya minum milktea segelas jumbo. Perpaduan overdosis minum milktea dan kebanyakan gonjang ganjing naik Mtr beberapa hari sukses membuat saya mual pagi itu, didalam bis pun saya nggak banyak bicara, cuman pasang muka kelenger sambil lirik lirik kresek. Bahkan temen saya ngomong pun saya cuekin, karena takut bendungan jebol pas ngomong. Sayangnya saya nggak bisa ngasi bahasa isyarat atau menampakkan muka saya ke teman saya karena kami duduk terpisah di bis. Karena nggak enak juga daritadi diem nyuekin temen saya, akhirnya saya pun ngomong, "gue mual" fix, temen saya langsung diam seribu bahasa.

Sampai di bandara, saya sempet jongkok Jongkok didepan pintu masuk, sambil pasang muka pasrah pegang kepala, temen saya juga takut mendekat, mungkin takut ketularan :D setelah proses tetek bengek dibandara, untungnya saya berhasil nahan mual saya, dan setelah beberapa lama bengong sambil nonton laga Hongkong (yang saya nggak ngerti) di ruang tunggu, si angin yang kejebak itu akhirnya bebas juga, dan saya nggak jadi mabok. syukurlah nggak sampai mabuk di pesawat, bisa hancur image saya dihadapan mas pramugara (halahhh).


perjalanan itu makin berarti bukan karena semata mata kita cuman narsis, masuk Instagram lalu pulang, Travelling itu terasa manis ketika kita punya cerita untuk dikenang. Tunggu apalagi, mari membuat memory sebanyak banyaknya.

Happy travelling :)

Jumat, 06 Januari 2017

Cara Mewujudkan Impian Travelling ke Luar Negeri

Mungkin sebagian orang berfikir buat apa jauh-jauh ke Luar negeri? toh di negara sendiri belum semua dijelajahi!. Memang ada benarnya, Tapi apabila kita juga bisa ke Luar negeri, maka tidak ada salahnya kan? bukan dengan sekedar niat 'pamer semata'. Ada nilai-nilai yang bisa kita dapatkan saat Travelling ke Luar Negeri. Mendatangi tempat yang sangat asing, melihat bagaimana budaya dan toleransi penduduk setempat, sensasi nyasar dan bertanya dengan orang yang sangat berbeda bahasanya denganmu akan memberikan kenangan tersendiri. Ini bukan hanya tentang "foto" tapi mendapatkan pemahaman dan nilai baru dari suatu tempat.

pict taken from : putujbolje.com

lantas bagaimana caranya? Bisakah kita ke Luar Negeri dengan budget seminim mungkin? berikut tips menghemat anggaran untuk travelling ke Luar negeri yang saya jalani dan sebagian saya rangkum dari beberapa artikel:

1. Tentukan Destinasimu Dan Mulai Menabung!
Dalam hal apapun, menentukan tujuan atau setting goal adalah mutlak, jika kita tidak menentukan destinasi maka biasanya kita akan berakhir ditempat yang tidak kita inginkan, maka sebaiknya tentukan Destinasimu dan mulai mencari tahu seberapa besar budget yang diperlukan yang akan sangat membantu penentuan anggaranmu. Apakah kamu ingin melihat menara Eiffel? Mengenakan hanbok di Nami island? Ataupun menikmati pantai di Maldives. Bayangkan kamu sudah berada di sana, simpan sensasi dan perasaan meluap-luap itu dalam hati dan jadikan dia bahan bakar untuk mewujudkan mimpimu. Pajang foto destinasi favoritmu agar mudah dilihat.

Jika sudah menetukan destinasi, maka mulailah menabung dan KOMITMENT. Ibarat sebuah hubungan, komitment itu penentu berhasil tidaknya kamu dalam menabung. Tidak perlu langsung banyak banyak! Jika kalian terbiasa beli jajan dan gorengan setiap hari yang menghabiskan kisaran 10ribu kenapa tidak kita masukkan saja dicelengan? Kalau kalian mau cara unik, bisa saja dengan mengikuti gerakan the power of 20ribu (tiap liat uang 20ribu langsung masukin celengan), lumayan lho hasilnya!

impian saya, memakai yukata di Kyoto, kalau kamu??
(pict taken from http://the.rainbowholic.me/kawaii/antique-jamboree-x-rainbow-ferris-wheel-x-tokyo-bay-fireworks-2015-in-odaiba/)

2. Cicil Biaya Perjalananmu, Dimulai dengan membeli tiket.

Setelah kita memiliki destinasi impian. Inilah saatnya hunting tiket. Membeli tiket adalah satu langkah rakasasa yang kita ambil, karena dengan membeli tiket sama dengan menentukan kapan kita akan mendatangi destinasi impian kita. Sebelum membeli tiket harap mencari tau waktu yang terbaik untuk datang ke destinasi tujuan, dan sangat disarankan untuk mengecek iklim, jangan sampai kita salah pilih waktu, misalnya pada musim badai, tentu ini menyangkut kenyamanan dan keamanan. Jika ingin mendapatkan tiket yang murah sebaiknya hindari Peak Season (Musim Ramai) jika beruntung kita bisa dapet tiket pesawat murah, namun perlu dicermati untuk biaya hotel dan lain-lainnya. (karena saat peak season harga hotel, tiket wahana dll bisa lebih mahal dan cenderung cepat sold out)

Sangat disarankan untuk mengunjungi Garuda Travel Fair karena jika kalian beruntung kalian bisa mendapatkan tiket murah dengan maskapai full board, maskapai lain full board lain yang lumayan sering mengadakan promo adalah Malaysia Airlines & Thai Airways, sebaiknya kalian gabung menjadi anggota agar kita menerima email pemberitahuan jika ada promosi. untuk pesawat full board sebaiknya kalian membeli langsung tiket pulang dan pergi karena sejauh pengamatan saya total harga paket pulang perginya relative lebih murah ketimbang kalian beli tiket pulang pergi secara terpisah, saran saya sebelum membeli ada baiknya membandingkan harga di mesin pencari seperti wego dan skyscanner.

Untuk tiket pesawat Low Cost biasanya yang sering promo terutama untuk tujuan Asia adalah maskapai Airasia, pilihan lainnya bisa dengan Tiger Airways dan Jetstar. Untuk pesawat Low cost, yang perlu diperhatikan adalah biasanya harga yang muncul di awal adalah harga Basic Farenya saja belum ditambah biaya bagasi, makan, tempat duduk & Asuransi yang mana jika ditotal mungkin hampir menyamai harga tiket pesawat Fullboard yang sedang promo. Jika kalian memang ingin benar-benar murah maka jangan membeli bagasi, makanan, tempat duduk dll, karena biasanya pesawat low cost membebaskan penumpangnya untuk hanya membeli tiketnya saja atau mengambil option lain (Note: untuk bagasi, terutama yang tujuannya jauh seperti jepang bisa menghabiskan 1juta bahkan lebih untuk bagasi pulang pergi, jadi hitung dengan cermat!). Dari pengalaman saya, jika kita membeli terpisah tiket pulang dan pergi dengan air asia biasanya harganya tidak jauh beda, tapi jika kalian membayar dengan kartu kredit maka harap dicermati biaya tambahan yang mungkin dibebankan oleh pihak bank seperti biaya cross border. jadi saran saya untuk efisiensinya lebih baik membeli tiket langsung Pulang Pergi.

3. Menyusun Itinerary dan prakiraan biaya.

Jika kalian memilih Travelling dengan bantuan travel Agent, maka itinerary biasanya akan langsung kalian dapatkan, maka kalian hanya tinggal menyiapkan apa-apa yang tidak termasuk dalam paket tour. Jika kalian memutuskan Travelling tanpa melalui travel Agent, maka Percayalah itinerary itu sangat penting! Itinerary itu ibarat daftar menu disebuah restaurant, semakin sedikit waktu dan anggaran yang kalian miliki maka semakin kedetailan itinerary itu diperlukan.

Bagi traveller on budget sebaiknya hindari tempat wisata dengan biaya tiket yang mahal, Banyak banyaklah membaca pengalaman orang yang sudah pernah Travelling ke destinasi yang kamu pilih, maka kamu akan mendapati tidak sedikit tempat wisata yang menarik tapi tidak menguras kantong. Siapa bilang tempat wisata yang murah itu tidak menarik? Justru rata-rata tempat wisata yang murah itu adalah wisata outdoor yang mendekatkanmu dengan alam.




Untuk masalah Prakiraan biaya, jangan lupa untuk mengantisipasi perubahan kurs mata uang. Sebaiknya membawa uang cadangan dan kartu kredit/debit untuk berjaga jaga. hitung dengan cermat pengeluaran seperti biaya transportasi, entrace free, konsumsi, belanja oleh-oleh dan sebagainya.

4. Booking Hotel

Jika urusan itinerary sudah siap maka akan lebih mudah untuk memilih hotel. Hal yang juga harus dicermati adalah biaya transportasi, jika biaya transportasi mahal, maka sebaiknya kalian memilih beberapa hotel yang dekat dengan spot wisata yang kalian tuju.

Untuk tempat menginap, sebenarnya tergantung kenyamanan masing masing, apakah kalian tipikal orang yang suka bersantai di hotel? atau hotel cuman sekadar tempat tidur? jika kenyamanan bukan prioritas kalian, sebaiknya memilih hostel atau dorm. Banyak-banyaklah membaca review hotel/hostel sebelum kalian memutuskan untuk membooking dan pastikan tempatnya aman jika kalian solo traveller terutama wanita.

Untuk booking hotel dijaman sekarang tidaklah susah. bisa melalui situs agoda, booking.com, Airbnb. Jika kalian ingin menginap gratis, mungkin bisa dicoba dengan membuka situs couchsurfing.com.

5. Persiapan Sebelum Berangkat.

Apa saja yang perlu dibawa? yang penting tentunya document seperti Passport, Visa, Tiket Pesawat, voucher hotel, Kartu kredit untuk jaga-jaga dan tentunya UANG. untuk penukaran uang sebaiknya dilakukan di money changer resmi, tidak disarankan menukar uang di money changer bandara karena biasanya ratenya kurang bagus. kalau tiket kalian mengharuskan kalian transit di suatu negara, maka sebaiknya kalian juga menyiapkan sedikit uang yang berlaku di negara tempat kalian transit untuk uang jaga-jaga dan konsumsi. karena dari pengalaman saya, biasanya kalian pasti kelaparan dan kehausan.

Untuk printilan berupa barang-barang dan baju kembali ke pribadi masing-masing. saran saya sih, jangan terlalu banyak membawa barang. karena kalian PASTI BELANJA. Dari pengalaman pribadi, saya sebenarnya tidak niat belanja sama sekali, tapi ternyata kegoda juga karena kebiasaan orang indonesia yg suka belanja oleh-oleh dan dititipin oleh oleh.

Sekian dari saya, semoga informasinya berguna.

Happy Travelling :)

Jumat, 30 Desember 2016

Jalan-Jalan ke Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan

Kalau kalian pernah berlibur ke Bali sungguh belum lengkap jika kalian belum sampai menyebrang ke Nusa Lembongan dan Nusa Penida. Sebagai penghuni pulau Bali, saya sungguh beruntung karena kapan pun bisa berangkat (tapi teteeeep, tergantung waktu dan modal). Cara menuju Pulau ini bisa melalui pantai sanur. Di pantai sanur kalian bisa menemui banyak boat yang melayani penyebrangan ke Nusa Penida dan Nusa Lembongan. Harga One way bagi wisatawan Lokal adalah kisaran IDR 75.000, kok mahal? 10.000 boleh? boleh kok! tapi turun ditengah jalan, sisanya lanjut renang sendiri. :D

tempat kami berlabuh, Jungut Batu Nusa Lembongan


Harga yang dipajang oleh pihak Boat rata-rata harga untuk wisatawan asing, saran saya lebih baik kalian datang sepagi mungkin dan survey kecil-kecilan disana untuk menego harga, semakin siang kalian datang semakin sedikit pilihan boat yang ada, semakin sedikit pilihan boat maka harga yang didapat juga kurang memuaskan. selain itu bila kalian datang terlalu siang maka waktu jalan-jalan dilembongan akan lebih sedikit dan hawanya pun semakin panas, karena Nusa Lembongan cukup gersang.

Setelah turun dari Boat, banyak yang mengerubuti kami, bukan karena mau minta tanda tangan tapi karena mau nawarin motor. Harga sewa motor disini tergantung seberapa pintar kalian Nego, tapi rata-rata kisaran 50.000-100.000 sehari include bensin. Jangan berharap ada angkot, dokar dan sejenisnya, mau tidak mau kalian harus menyewa motor untuk bisa menjelajahi pulau ini. Uniknya di pulau ini rata-rata sepeda motor tidak ada plat nomornya tanpa takut kena tilang karena disini nggak ada polantas. dan untungnya Jalan di Nusa Lembongan rata-rata masih oke, beda dengan kakaknya si Nusa Penida.

trio sulung in action

Terhitung sudah 2 kali saya ke pulau ini, kunjungan pertama hanya sehari tanpa menginap dengan daerah jelajah Nusa Lembongan dan ceningan. Kunjungan kedua kalinya saya menginap 1 malam dengan daerah jelajah hanya sebatas Nusa Lembongan karena waktu itu bertepatan dengan Upacara besar di Pura, sehingga akses jalan menuju ke nusa ceningan ditutup, kami sempat memakai jalan alternative yakni lewat pantai, dan jalannya benar-benar pasir pantai (yaiyalah, masak sawah), sampai motor kami stuck dijalan, bahkan bule-bule dibelakang kami saja kasian dan ikut mengangkat dan mendorong motor kami, Karena rasa kasian kami terhadap mas-mas bule yang mendorong motor kami (alasan, padahal ngeri sama jalannya) jadilah kami balik ke arah nusa lembongan. Untungnya saya sudah pernah ke Nusa ceningan, hehehe... jadilah teman teman saya yang lain hanya bisa menelan ludah mendengar cerita saya tentang nusa ceningan.

1. Jembatan Kuning (Yellow Bridge)

Dari Nusa Lembongan menuju Nusa Ceningan kalian akan melewati jembatan yang satu ini. Jembatan ini adalah salah satu spot yang paling laris untuk berfoto.




2. Nusa Ceningan

Nusa Ceningan ini adalah pulau yang paling kecil diantara Trio Nusa (Nusa Penida, Nusa Lembongan, Nusa Ceningan) jadi untuk menjelajahi Nusa Ceningan tidak dibutuhkan waktu yang lama.

lupa nama tempatnya. yang pasti tempatnya kece.
Di dekat kami banyak bule yang Jump Cliff lalu renang renang cantik dibawah
Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan ini memang surganya orang yang suka snorkelling, Diving, dan Jump Cliff. Apalah saya yang tidak bisa berenang dan malas nyebur ke air karena tidak suka basah dan ribet dengan atribut. Jadilah saya hanya melongo ngeliat bule yang santai banget terjun dari tebing, tapi ingat! jangan sembarangan loncat dari tebing ya, bahaya! ada spotnya sendiri.

Banyak spot yang bisa kalian jelajahi di Nusa Lembongan. Kami sempat melihat ada Underground House saat perjalanan ke Dream beach, karena tempatnya cukup sepi kami pun melanjutkan perjalanan. tips bagi yang ingin mampir ke underground house, kalau kalian wanita sebaiknya jangan sendirian karena spotnya lumayan sepi.

3. Dream Beach, Nusa Lembongan
Lanjut perjalanan kami pun menuju Dream Beach. Dream beach ini sukses bikin kami baper dan susah move on karena kecantikannya. Ada beberapa cara menikmati keindahan di pantai Dream beach yakni:
Cara 1 : Luxury ala bule banyak duit, nongkrong cantik di Cafe, menikmati minuman sambil renang di Pool, jadi kalian bisa menikmati keindahan dream beach dari pool atas.
Cara 2 : Hemat bermartabat,  Langsung turun ke beach, duduk di pasir pantai. Whatever we are backpacker!
Cara 3 : Korban Instagram kepepet , naik ke cafee, photo-photo cantik, ngeliat menu lalu pura-pura nerima telpon / hilang ingatan/ ketinggalan dompet lalu keluar cafe dan turun ke pantai.

Pemandangan dari atas
pemandangan dari bawah

4. Devil Tears

Dengan berat hati, kami pun mesti pisah dari dream beach, kira-kira 100 meteran sampailah kami di devil tears. Pemandangan yang nampak adalah pemandangan dari atas tebing dengan sapuan ombak yang memuncratkan air sampai ke atas tebing. bagi yang suka basah basahan, silahkan mendekat.

menanti ombak datang bagaikan menanti jodoh, musti sabar.
demi existensi, pantang pulang sebelum petang

Setelah seharian kami keluyuran, tibalah saatnya kami pulang ke penginapan. Kami menginap di Tarci Guest house, tidak jauh dari tempat kami bersandar. Harga per malam yang kita dapatkan adalah IDR 400.000 sudah include extra bed (karena kami bertiga), sarapan dan wifi. Menurut kami, harganya sudah cukup oke. Kami booking online lewat situs agoda.

pict from pegipegi.com
Yang asyik dari penginapan ini adalah restaurantnya yang berada didepan pantai pas. Jadilah kami Dinner romantis didepan pantai (sayangnya kami jomblo semua). Setelah kami dinner lalu kami pun minta air panas, biasa buat bikin pop mie (perut lokal memang nggak bisa bohong) yang aromanya sampe bikin mas bule sebelah kamar noleh saat lewat. :D. Walaupun harganya terbilang terjangkau menurut kami, anehnya cuman kami saja satu-satunya lokal disana. Bahkan ada yang nyeletuk saat kami mau sarapan, Itu si lokal mau sarapan.

sarapan didepan pantai, sayang pantainya nggak keliatan.

Setelah sarapan, jam 10.30 pagi kita langsung cek out, mengembalikan motor dan menunggu boat yang berangkat sekitar pukul 11 pagi.

Tips bagi yang ingin ke Nusa Lembongan dan Ceningan:

  1. Kalau kalian takut dengan goncangan di speed boat sebaiknya pilih keberangkatan pagi / siang, karena semakin sore ombaknya semakin besar. Dan pilihlah tempat duduk di tengah, karena paling depan goncangannya paling keras.
  2. Persiapkan uang cash secukupnya karena sangat susah menemukan atm di nusa lembongan.

Finally selamat berpetualang ke Nusa Lembongan,

Happy Travelling





Jumat, 23 Desember 2016

Apakah Travelling itu buang-buang uang?

Tidak jarang saya terima nasehat dari keluarga ataupun orang terdekat saya agar saya jangan terlalu sering bepergian dan jangan boros. Kalau mau jalan-jalan itu umrah sekalian! begitulah pendapat Ibu saya saat mendengar racauan saya saat menemukan tiket promo ke Jepang. Kalau saya disuruh memilih antara umrah atau ke Jepang maka jelas saya akan memilih keduanya! (dasar Maruk :D). Sesuai prinsip saya, kalau bisa memilih keduanya kenapa harus salah satunya?

momiji in Japan. pict taken from Google.com

Saya terlahir dari keluarga yang berkarakter pekerja keras dan tidak suka bepergian karena dianggap buang buang uang. Dan ketika orang tua saya melihat bagaimana antusiasnya saya untuk Travelling, orang tua saya lantas bertanya, sebenarnya kamu ini mirip siapa? Untung nggak tanya, kamu ini sebenernya anak siapa? ketukar di rumahnya sakit ya? :P. kalau prinsip orang barat bilang Time is Money kalau menurut saya Time is more than Money.

Dengan waktu kamu bisa menghasilkan dan mengumpulkan uang, tapi sebanyak apapun uangmu tidak akan mampu membeli sedetikpun waktumu yang baru saja terlewati. Tapi bukan lantas kita harus menghambur-hamburkan uang buat sesuatu yg nggak penting! NO WAY! hanya semata-mata kita harus menghargai waktu dan moment yang kita miliki sekecil apapun itu. Dengan Travelling lah perasaan enjoy the moment itu hadir.

crystal bay Nusa penida


Dulu saya sama sekali tidak berfikir saya akan merasakan yang namanya Travelling selain ke kampung halaman saya sendiri. Saya ingat sekali ketika salah satu kenalan bilang "Mba, main-main ya ke Malang?" saya hanya bisa membalas dengan senyum basa-basi sambil berfikir dalam hati "apa mungkin??". Ternyata itu terjadi, dan saya sendiri tidak menyangka suatu saat akan pergi kesana. thanks to Low Cost Airlines yang akhirnya membuat harapan itu menjadi mungkin.

Saya ingat betul bagaimana rasanya pertama kali rasanya naik pesawat terbang. Takut tapi excited, pertama kali menjejakkan kaki di bandara kota lain saya merasakan euforia di kepala, Kagum karena dengan sekejap saya sudah berada di tempat lain. Jangan ditanya bagaimana reaksi saya? Norak-norak lucu, rasanya kalau bisa saya nggak mau mengerjapkan mata sedetikpun supaya pemandangan 'tempat asing ini' tidak terpotong sedikitpun dari ingatan saya.



Pernah sesekali saya merasa de ja vu ketika menginjakkan kaki di suatu tempat. kayak pernah liat tempat ini sebelumnya, dan somehow seperti pernah ada di mimpi saya. Dan saya merasa ajaib ketika mendapati dirinya saya nyasar dan berputar putar di Henessy Road (Hongkong) tempat shooting Film Hongkong yang beberapa bulan lalu saya tonton (Crossing Henessy Road). nyasar kok bangga :D

dulu saya pernah nyasar disini. pict from google

Tentu saja kesialan ataupun peristiwa menyeramkan pernah terjadi selama Travelling. Tetapi entah mengapa saya juga merasakan keajaiban dan pertolongan Tuhan didalam Travelling itu sendiri. Saya ingat bagaimana nekatnya saya, walaupun resmi jadi pengangguran justru malah beli tiket PP ke Hongkong, 'bekelnya darimana? pesen hotelnya uang darimana?' begitu protes saya dalam hati, tapi siapa sangka saya justru diterima kerja disaat yang tepat setelah hopeless nganggur berbulan bulan, dan saat ke Nusa penida pun sebenarnya saya hampir tidak dapat bekal, tapi rejeki tidak disangka sangka justru datang 3 hari sebelum keberangkatan.

Tulisan ini bukan bertujuan memprovokasi orang untuk lantas pergi tanpa persiapan. Misalnya nekat ke Singapore cuman bawa selembar uang senilai 100.000 tok, bahkan belum booking hotel sebelumnya, ini sih Gila namanya (kecuali urat malu sudah putus dan nekat ngamen di sana :D). Travelling jelas butuh persiapan baik fisik, uang dan mental, hanya saja saya ingin menunjukkan bahwa harapan itu ada selama kita berkeinginan. Dimana ada kemauan disitulah ada jalan.

Akhir kata, tulisan ini lebih ditujukan kepada diri sendiri (alias selfnote). Tidak ada maksud dan tujuan tertentu, bukan juga alibi dari pertanyaan "kenapa belom nikah nikah juga, lhoo?? :D" dan kesimpulannya, Apakah Travelling itu buang-buang uang? Jawabannya kembali ke pribadi kalian masing-masing. kalau pendapat saya, saya memang mengeluarkan sejumlah uang tapi melihat apa yang saya dapatkan (kenangan, pengalaman, ilmu baru, nilai baru, teman baru). rasanya uang yg saya keluarkan sama sekali tidak sia sia.

happy travelling
:)

Kamis, 15 Desember 2016

Bali Rasa Thailand : Nusa Penida 2 Days 1 night (part2)

Ini adalah lanjutan dari tulisan saya sebelumnya yang menceritakan perjalanan saya dan teman teman ke Nusa Penida (nusa penida part 1). Sesuai anjuran dari Owner The mel, di hari ke dua, kami melanjutkan ke Nusa Penida bagian timur. Kalau kemarin kami disuguhkan jalan terjal nan berbatu seperti kisah perjuangan kami. kali ini medannya terlihat sedikit lebih mulus tapi tidak kalah menegangkan dari sebelumnya. Mas-mas driver kami pun ternyata beda dengan kemarin, kali ini orangnya pendiam, diam diam suka tancap gas maksudnya. ditambah lagi dengan jalan yang menukik dan berliku tajam membuat perasaan jadi ngeri-ngeri sedap. ngeri ngeliat depan tapi sedap ngeliat pemandangan dari atas bukit.

Pulau Seribu & Rumah Pohon

Walaupun jalan yang sebelumnya kami lewati tampak sedikit mulus, tapi saat akan memasuki wilayah Pulau seribu & Pantai Atuh, lagi-lagi jalannya extreme, berliku, masuknya lumayan sempit buat mobil, tidak beraspal dan menukik cukup tajam. Bahkan di tanjakan yang cukup extreme, mobil yang kami tumpangi berulangkali mati karena tidak kuat menahan beban dan kami terpaksa turun dari mobil saat ditanjakan. (apa iya kami seberat itu? :D)

Pulau Seribu Nusa Penida

Di pulau seribu ini, kalian nggak cuma bisa menikmatin gugusan pulau-pulau kecil yang bisa kalian nikmati sambil minum minum cantik di Gazebo. kalau kalian punya nyali dan energi, kalian bisa turun ke bawah dan berfoto di Rumah Pohon. Tangga yang tersedia itu terbuat dari tanah, persis kayak mau turun ke sungai, Hanya saja disini diberikan tali tambang buat pengangan, cukup membantu supaya kita nggak oleng, ukuran anak tangganya lumayan ketinggian buat kaki saya dan jangan ditanya, buat ukuran orang indonesia yang nggak pernah olahraga seperti saya, turun sampai ke bawah tanpa ngos ngosan itu mustahil :D. tapi foto pemandangan yang akan kalian dapet akan membuat kalian berdecak kagum. sekali lagi inilah harga yang harus dibayar demi sebuah foto.

foto dari rumah pohon, ngambil dari temen

Nggak heran kenapa rumah pohon disini jadi spot yang oke banget buat foto, tapi jika kalian berfoto disini mohon jangan berisik, karena dirumah pohon ini ada penghuninya, ini penghuni dalam arti sebenarnya lho ya, bukan dedemit. Jangan sampai ada sendal melayang karena terlalu berisik.

foto pemandangan di dekat rumah pohon

So magnificent, isn't it? agak nyesel juga karena saya nggak sampai turun ke bawah T_T.

Bukit Teletubies

Spot berikutnya adalah Bukit Teletubies. kira-kira setengah jam perjalanan dari Pulau Seribu. Sampailah kami digugusan bukit bukit kecil nan lucu yang dinamakan bukit teletubies, 



Full team, bukit teletubies

Karena kami harus pulang dengan boat keberangkatan jam 3.30 PM maka kami pun memutuskan kembali dan menikmati pantai didekat homestay kami. Untuk informasi, kami menginap di The Mel Homestay yang saya booking online. untuk link bookingnya bisa klik disini 



Sedikit review untuk homestay yang kami tempati. tempatnya cukup bersih dan accomodated dengan harga yang masuk akal. Homestay ini juga ada restaurantnya jadi tamu tidak kesulitan mencari makanan. untuk harga per malam (untuk 3 orang) kami menghabiskan berkisar IDR 357.000 (Room jepun by three) include dengan sarapan dan Wifi Access baik dikamar dan diseputaran guest house. kami juga dapat jemputan saat tiba di pelabuhan Buyuk. (Yah walaupun nggak sampe 5 menit kita udah nyampe di homestay, yg bikin kami kaget karena saking deketnya).

ini contoh kamarnya yang saya ambil dari situs booking.com

Ownernya cukup ramah dan tidak segan segan membagi informasi soal wisata bahkan membantu memesankan tiket pulang kami ke Bali dengan Mola Mola Express. untuk harganya sama dengan boat saat kami berangkat 75.000 IDR sekali jalan.

Sedikit cerita dari saya, saat kami pulang dari crystal bay, kami mampir dinner di warung D'abian. kami cukup kaget karena harganya yang cukup masuk akal untuk kelas tempat wisata seperti ini. berikut contoh daftar menunya:


Tapi jangan kaget ya kalo pas makan malam tau-tau mati lampu :D, karena pasokan listrik di Nusa Penida masih terhitung minim. tapi walaupun mati lampu, lampunya masih menyala redup karena rata-rata lampu yang dipakai adalah lampu yang bisa dicharge.

Tips Bagi yang hendak ke Nusa Penida:
  • Bagi yang belum terlalu ahli naik motor sebaiknya cari orang yang bisa boncengin kalian, kalau kalian datang berkelompok ada baiknya menyewa mobil sekaligus driver. ongkos sewa mobil kurang lebih 600.000 utk 12 jam sudah dengan sopir dan BBM
  • Kalau kalian tidak ahli membaca peta sebaiknya menyewa guide supaya lebih efisien waktu.
  • kalau ingin menjelajah keseluruhan Nusa Penida setidaknya butuh 2 hari, karena antara tempat wisata yang satu dengan yang lain cukup berjauhan.
  • Agak susah ditemukan warung, jadi sebaiknya pilih penginapan yang dekat dengan tempat makan.
  • Disini jarang terdapat ATM, jadi pastikan membawa uang yang cukup.


Happy Travelling :)